Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Timur baru saja melaksanakan Operasi Zebra Jaya 2025. Pada hari pertama keberlangsungan operasi ini, tercatat terdapat 253 pelanggaran lalu lintas yang berhasil ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kepala Bagian Operasi (KBO) Satlantas, AKP Eko Apriyanto, menjelaskan bahwa operasi ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin para pengendara di Jakarta Timur. Dengan memanfaatkan teknologi terbaru, semua penindakan dilakukan melalui sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Mobile yang dirancang untuk mempermudah pengawasan di lapangan.
AKP Eko menekankan pentingnya penggunaan teknologi dalam mengurangi angka pelanggaran lalu lintas. “Hasil dari giat Operasi Zebra kali ini menunjukkan bahwa penggunaan ETLE sangat efektif dalam mendeteksi pelanggaran,” ungkapnya.
Penggunaan Teknologi dalam Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas
Dalam melaksanakan tugasnya, Satlantas mengandalkan sistem ETLE yang modern dan canggih. Dengan sistem ini, setiap pelanggaran yang terjadi bisa langsung terekam oleh kamera yang terpasang pada kendaraan patroli, tanpa perlu melakukan tilang manual.
Jenis pelanggaran yang paling banyak terekam adalah pengendara yang melawan arus, dengan total mencapai 190 kasus. Selain itu, pelanggaran lain seperti tidak memakai helm dan ganjil-genap juga turut terekam sebanyak 41 dan 22 kasus, masing-masingnya.
Razia dilakukan dalam dua sesi yang berbeda, yakni sesi pagi dan sore. Sesi pagi berlangsung antara pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, sementara sesi sore dimulai pukul 16.00 dan berakhir pada 18.00 WIB.
Lokasi Strategis untuk Operasi Zebra 2025
Petugas melakukan razia di beberapa lokasi strategis, seperti Jalan DI Panjaitan dan Jalan I Gusti Ngurah Rai. Lokasi-lokasi ini dipilih karena merupakan jalur penting yang sering dipadati lalu lintas.
Dengan adanya operasi di lokasi-lokasi tersebut, diharapkan dapat mengurangi potensi pelanggaran dan meningkatkan kesadaran para pengendara. AKP Eko juga menambahkan bahwa hasil rekaman kamera dapat menjadi bukti sah dalam penindakan pelanggaran.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, angka pelanggaran lalu lintas di Jakarta Timur dapat menurun secara signifikan,” ungkapnya optimis.
Manfaat dan Tujuan Operasi Zebra bagi Pengendara
Operasi Zebra Jaya 2025 tidak hanya bertujuan untuk menindak pelanggar, tetapi juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Dengan menerapkan tindakan tegas, diharapkan kesadaran pengendara akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas meningkat.
Edukasi yang diterapkan tidak hanya di ruas jalan, tetapi juga melalui kampanye informasi di media sosial dan kegiatan sosialisasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai keselamatan berlalu lintas.
Sebagai langkah lanjut dari operasi ini, Satlantas berencana untuk terus memantau dan mengevaluasi pelanggaran yang ada. Dengan cara ini, mereka dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah lalu lintas di Jakarta Timur.
Operasi Zebra adalah salah satu upaya untuk menciptakan ketertiban serta keamanan di jalan raya. Melalui berbagai metode, Satlantas berkomitmen untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih baik untuk seluruh warga masyarakat.
Di sisi lain, manajemen lalu lintas yang baik juga akan mendukung perekonomian daerah. Oleh karena itu, seluruh pengendara diharapkan dapat aktif berpartisipasi dalam menjaga keselamatan di jalan raya.
