Hari pertama cabang olahraga sepak bola dalam SEA Games 2025 di Thailand dimulai dengan penuh semangat, tetapi tidak tanpa insiden yang mengecewakan. Tiga masalah utama terjadi, mulai dari kerusakan pada sistem penerangan stadion hingga penyanyian lagu kebangsaan tanpa lagu pengiring yang membuat momen tersebut terasa kurang berkesan.
Pertandingan perdana menampilkan tim Laos melawan Vietnam di Stadion Rajamangala, di mana pertandingan ini menjadi sorotan utama. Namun, sorotan tersebut tercoreng oleh sejumlah masalah teknis yang ditemukan di hari pertama.
Meski begitu, semangat para pemain tetap tak tereduksi oleh insiden-insiden tersebut. Mereka tetap berjuang hingga akhir, dan hasilnya Vietnam memenangkan pertandingan dengan skor 2-1.
Insiden Pengeras Suara yang Mengganggu Momen Kenegaraan
Insiden pertama yang terjadi adalah ketika lagu kebangsaan kedua tim dinyanyikan tanpa iringan musik. Hal ini terjadi dalam laga pembuka Grup B cabang sepak bola putra yang mempertemukan Laos dan Vietnam. Ketika momen tersebut berlangsung, suara pengeras stadion mengalami gangguan teknis yang membuat panitia tidak dapat memutar lagu kebangsaan.
Akibatnya, para pemain terpaksa menyanyikan lagu kebangsaan mereka secara akapela, yang tentunya bukanlah pengalaman yang diharapkan oleh para atlet maupun pendukungnya. Situasi ini menciptakan momen yang tidak sebanding dengan semangat dan kerinduan para pemain untuk mempersembahkan yang terbaik bagi negara mereka.
Pemain Vietnam akhirnya meraih kemenangan, namun rasa kehilangan dari pengalaman tersebut tetap terasa. Para penggemar berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di pertandingan lainnya.
Masalah Penerangan Stadion yang Mengganggu Pertandingan
Selain masalah suara, penerangan di Stadion Rajamangala juga menjadi sorotan. Beberapa lampu di stadion mengalami kerusakan menjelang pertandingan Timor Leste melawan Thailand. Hal ini menyebabkan stadion tidak dalam kondisi optimal untuk menyaksikan pertandingan secara maksimal.
Keadaan tersebut berhasil menciptakan suasana yang kurang nyaman bagi para penonton yang hadir. Akibat situasi ini, panitia penyelenggara terpaksa meminjam lampu dari stadion lain untuk memastikan pertandingan dapat berjalan dengan baik.
Diharapkan ke depannya, semua permasalahan teknis harus dipersiapkan secara matang untuk menghindari situasi serupa. Para penyelenggara juga harus belajar dari pengalaman ini dan bertindak proaktif dalam mencegah masalah di kemudian hari.
Masalah Nomor Tempat Duduk yang Merepotkan Penonton
Pihak penyelenggara juga menghadapi masalah lain terkait dengan nomor tempat duduk penonton. Meskipun tiket masuk diberikan secara gratis, penonton tetap diwajibkan mendaftar untuk mendapatkan nomor tempat duduk yang sesuai. Namun, masalah muncul ketika nomor yang diberikan ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya.
Ada penonton yang diberikan nomor kursi 20, sementara baris di stadion hanya tersedia hingga nomor 19. Hal ini tentu menimbulkan kebingungan dan ketidaknyamanan bagi mereka yang telah datang jauh-jauh untuk menyaksikan pertandingan.
Penonton yang merasa kesulitan mencari tempat duduk akhirnya harus pindah ke zona lain, menciptakan kekacauan kecil di antara kerumunan. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya manajemen yang baik dalam acara sebagus SEA Games.
