8 Jajanan Tradisional Bima yang Mulai Langka dan Dilupakan, Kuliner Legendaris NTB

Bolu Mantoi merupakan salah satu jajanan tradisional yang sangat terkenal dari Bima. Keberadaannya yang unik menawarkan rasa nostalgia bagi banyak orang yang mengenalnya, sekaligus menjadi simbol kekayaan kuliner daerah tersebut.

Kue ini terdiri dari bahan-bahan sederhana seperti tepung terigu, gula, telur, dan soda kue. Meskipun tampak sederhana, Bolu Mantoi mampu memberikan pengalaman unik bagi siapa saja yang mencicipinya dengan tekstur lembut dan rasa yang pas di lidah.

Sering dijumpai di pasar tradisional dengan harga yang terjangkau, kue ini menjadi favorit masyarakat setempat. Harganya berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per kemasan, menjadikannya camilan yang ada dalam jangkauan banyak orang.

Keberadaan Bolu Mantoi dalam Pasar Tradisional Bima

Bolu Mantoi bukan hanya sekadar jajanan; ia mencerminkan identitas dan budaya masyarakat Bima. Masyarakat setempat sangat menghargai keberadaan kue ini sebagai bagian dari warisan kuliner daerah.

Setiap kali ada festival atau perayaan, Bolu Mantoi pasti hadir sebagai salah satu snack yang disajikan. Kehadirannya tidak hanya sering dinikmati, tetapi juga menggambarkan rasa syukur dan kebersamaan di antara masyarakat.

Penting untuk menjaga keberadaan jajanan ini agar generasi mendatang dapat mengenalnya. Dengan melakukan promosi dan memperkenalkan Bolu Mantoi kepada wisatawan, kita dapat menjaga kelangsungan kue ini dalam budaya kuliner Bima.

Keunikan Kapore sebagai Jajanan Khas Bima

Kapore adalah jajanan lain yang tak kalah menarik dari Bima. Terbuat dari tepung ketan, gula pasir, dan kelapa parut, jajanan ini memadukan rasa gurih dan manis secara seimbang.

Berbeda dengan klepon yang memiliki isian gula di dalamnya, Kapore menawarkan cara penyajian yang unik dengan mencampurkan gula langsung dalam adonan. Proses pembuatan Kapore pun cukup sederhana, membuatnya bisa dikreasikan di rumah.

Jajanan ini sering disajikan dalam berbagai acara adat di Bima. Keberadaan Kapore dalam setiap hajatan menggambarkan nilai pentingnya dalam pelestarian tradisi kuliner lokal, serta pendekatan yang lebih kreatif dalam menikmati bahan-bahan sederhana.

Pangaha Bunga: Camilan Unik dengan Bentuk Menarik

Pangaha Bunga menjadi salah satu jajanan terkenal dari Bima yang memiliki bentuk unik menyerupai bunga. Komposisi kue ini meliputi tepung beras, gula merah, tepung terigu, dan telur, yang menghasilkan rasa manis yang menggoda.

Bentuknya yang lucu dan menarik membuatnya menjadi pilihan terbaik untuk disajikan dalam berbagai acara dan perayaan. Pangaha Bunga mencuri perhatian baik anak-anak maupun orang dewasa, yang ingin menikmati camilan dengan penampilan yang menarik.

Penting untuk mempromosikan Pangaha Bunga agar tidak hanya dikenal sebagai camilan biasa. Upaya ini diperlukan untuk melestarikan kuliner Bima dan mempromosikan identitas budaya daerah yang kaya ini.

Pentingnya Melestarikan Jajanan Tradisional Bima

Melestarikan jajanan tradisional seperti Bolu Mantoi, Kapore, dan Pangaha Bunga memiliki dampak positif bagi masyarakat. Selain menjaga warisan budaya, pelestarian ini juga mendukung perekonomian lokal.

Dengan memperkenalkan jajanan ini pada pasar yang lebih luas, tidak hanya masyarakat lokal tetapi juga wisatawan akan mengenal kekayaan kuliner Bima. Hal ini menciptakan peluang untuk potensi bisnis yang menguntungkan.

Pentingnya mengedukasi generasi muda tentang jajanan tradisional sangat ditekankan. Melalui pengenalan ini, mereka dapat memahami dan menghargai nilai-nilai yang terdapat dalam kuliner daerah, sehingga hubungan antara masa lalu dan masa kini tetap terjaga.

Related posts