26 Jun 2025, Kam

Presiden Prabowo Subianto: Swasta Lebih Tepat Dibandingkan BUMN yang Lambat dan Boros

Jakarta, 12 Juni 2025 — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam pidatonya di acara Forum Ekonomi Nasional yang digelar di Jakarta Convention Center, menyampaikan pandangannya terkait peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pembangunan ekonomi nasional. Dalam pernyataannya yang cukup tegas, Prabowo menyebut bahwa sektor swasta dinilai lebih tepat untuk mengelola sejumlah sektor strategis dibandingkan BUMN yang menurutnya “cenderung lambat dan boros”.

Pernyataan Presiden tersebut langsung menarik perhatian publik, khususnya para pelaku ekonomi dan pengamat kebijakan negara. Dalam paparannya, Prabowo menekankan bahwa bukan berarti BUMN tidak diperlukan, namun efisiensi dan kecepatan dalam pelaksanaan proyek seringkali menjadi kendala yang harus dibenahi.

“Saya bukan anti-BUMN, saya justru ingin BUMN kita kuat. Tapi kita harus jujur, dalam praktiknya, banyak BUMN yang berjalan lambat dan pemborosan anggaran kerap terjadi. Ini tidak cocok dengan tantangan zaman sekarang yang menuntut efisiensi dan inovasi cepat,” ujar Presiden Prabowo di hadapan ratusan peserta forum.

Menurut Prabowo, kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta merupakan solusi ideal untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan teknologi. Ia menyebut keberhasilan beberapa proyek nasional yang dikerjakan oleh pihak swasta dengan efisiensi tinggi sebagai contoh konkret bahwa sinergi ini bisa dijadikan model masa depan.

Presiden juga menyinggung pentingnya reformasi di tubuh BUMN, agar lebih transparan, profesional, dan bebas dari praktik birokrasi yang berbelit-belit. Ia mengatakan bahwa dalam era global seperti saat ini, daya saing ekonomi Indonesia sangat ditentukan oleh kecepatan eksekusi dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan.

Sementara itu, beberapa menteri yang turut hadir dalam forum tersebut menegaskan bahwa pemerintah tetap akan memperkuat peran BUMN di sektor-sektor tertentu, namun juga terbuka terhadap kolaborasi lebih luas dengan pelaku usaha swasta, khususnya di bidang energi terbarukan, teknologi digital, dan pendidikan vokasi.

Tanggapan masyarakat terhadap pernyataan Presiden Prabowo pun beragam. Sebagian besar pelaku usaha menyambut positif sikap terbuka pemerintah terhadap swasta. Namun, beberapa kalangan buruh dan pegawai BUMN mengungkapkan kekhawatiran terhadap kemungkinan terpinggirkannya peran negara dalam perekonomian jika dominasi swasta semakin besar.


Kesimpulan:

Pernyataan Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya efisiensi dalam pembangunan ekonomi nasional. Ia menilai sektor swasta lebih tepat untuk mengelola berbagai proyek karena lebih cepat dan hemat biaya dibandingkan sebagian besar BUMN yang dinilainya lambat dan boros. Ke depan, sinergi antara pemerintah, BUMN, dan swasta menjadi kunci untuk mencapai visi Indonesia Maju.

Penulis: techwoly.com