Harga Sewa Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pedagang Mengadu ke Pramono

Pertemuan antara Asosiasi Perkumpulan Pedagang Pasar Pramuka dan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berlangsung di Balai Kota Jakarta pada Kamis (9/10). Dalam dialog tersebut, para pedagang mengungkapkan keprihatinan mereka terkait peningkatan harga sewa kios yang kemungkinan mencapai empat kali lipat setelah renovasi.

Kuasa hukum para pedagang, Gugum Ridho Putra, menegaskan bahwa pedagang merasa keberatan dengan rencana kenaikan tersebut. Mereka berharap dapat mencapai kesepakatan yang lebih adil dalam pertemuan ini.

Sejarah pasar Pramuka mencerminkan keragaman kegiatan ekonomi yang ada di Jakarta. Meskipun renovasi diharapkan memberikan manfaat, dampak yang dirasakan oleh pedagang dapat berujung pada konflik yang berkepanjangan jika tidak ditangani dengan bijaksana.

Renovasi yang Memicu Kontroversi di Kalangan Pedagang

Proses renovasi pasar Pramuka dimaksudkan untuk meningkatkan infrastruktur dan layanan, tetapi mengalami banyak tantangan. Pada saat yang sama, ada kekhawatiran besar dari pedagang mengenai kenaikan yang signifikan dalam biaya sewa.

Gugum menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk merevisi kesepakatan tentang harga sewa kios. Sebelumnya, mereka sudah melakukan negosiasi dengan pihak Pasar Jaya, namun tidak mencapai kesepakatan.

Lebih lanjut, gugatan kepada Ombudsman RI menunjukkan keseriusan masalah ini. Pedagang berjuang untuk mendapatkan keadilan dalam hal biaya sewa yang dianggap tidak masuk akal setelah melakukan renovasi besar-besaran.

Penggunaan Jalur Negosiasi untuk Mencapai Solusi

Ketika pedagang merasa terancam dengan penggusuran, mereka menempuh jalur negosiasi mengingat surat peringatan ketiga yang telah dikeluarkan. Gugum menyampaikan bahwa pertemuan dengan Gubernur menjadi harapan baru untuk menciptakan solusi.

Pramono Anung memberi jaminan untuk tidak melakukan penggusuran, yang membuat para pedagang merasa lega. Pendekatan yang lebih manusiawi ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi diskusi lebih lanjut dan mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.

Gugum menyatakan bahwa mereka ingin menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para pedagang. Negosiasi ulang adalah langkah penting bagi kedua belah pihak untuk menghindari masalah lebih lanjut di kemudian hari.

Perbedaan Signifikan dalam Biaya Sewa Sebelum dan Sesudah Renovasi

Sebelum renovasi, harga sewa kios di pasar Pramuka adalah sekitar Rp5 juta per tahun, yang terhitung sangat terjangkau. Namun setelah renovasi, pedagang dihadapkan pada biaya sewa yang skyrocketing menjadi Rp425 juta untuk periode 20 tahun.

Kenaikan yang drastis ini tidak hanya membuat pedagang khawatir, tetapi juga merugikan keberlangsungan usaha kecil yang sudah lama berjalan. Pedagang menyampaikan keberatan terhadap rencana sewa baru yang jauh lebih mahal daripada sebelumnya.

Dalam upaya mendapatkan kesepakatan yang lebih baik, para pedagang meminta diskon serta penyesuaian harga sewa kios. Mereka berharap untuk mencapai kesepakatan yang realistis, misalkan Rp250 juta untuk kios di lantai dasar dan Rp200 juta untuk kios di lantai satu selama 20 tahun.

Related posts