Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap melaporkan kejadian banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras pada Sabtu sore. Wilayah-wilayah yang terdampak mengalami kerusakan infrastruktur, meskipun sampai saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa dari bencana tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan, menyebutkan bahwa laporan datang dari beberapa unit teknis yang menangani kedaruratan bencana. Hujan lebat yang melanda hampir bersamaan mengakibatkan bencana di empat wilayah berbeda dalam satu waktu.
“Laporan dari lokasi mencakup banjir di Desa Mandala dan longsor di Desa Bingkeng dan Panulisan Barat, serta genangan di Desa Babakan,” ungkap Budi pada Minggu. Kejadian ini berakar dari curah hujan yang tinggi, yang menyebabkan arus sungai meningkat dan tanah menjadi tidak stabil.
Tanggapan dan Penanganan Awal di Wilayah Terdampak
Pada Desa Mandala, banjir menyapu Dusun Cibungur sekitar pukul 13.30 WIB sampai 17.00 WIB, mengakibatkan air menggenangi halaman rumah dan jalan kabupaten hingga setinggi 60 sentimeter. Genangan ini mulai surut pada malam hari, tetapi menimbulkan kekhawatiran akan potensi kerusakan lebih lanjut.
Sementara itu, longsor di Desa Bingkeng menutup akses jalan antarprovinsi, yang mempersulit mobilisasi. Jalur ini penting karena menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Barat, sehingga upaya penanganan awal harus segera dilakukan untuk memperbaiki kerusakan.
“Warga, bersama petugas UPTD PKBD, telah melakukan kerja bakti untuk membersihkan material longsoran,” tambah Budi. Kerja sama antara masyarakat dan petugas menunjukkan solidaritas yang tinggi di tengah bencana ini.
Pencatatan Kerusakan dan Dampak Lebih Lanjut
Di Desa Panulisan Barat, empat dusun mengalami longsor yang mengancam beberapa rumah warga, serta merusak pagar sekolah. Sekitar 30 rumah dilaporkan tergenang hingga setinggi 50 sentimeter, menambah beban bagi masyarakat yang sudah terdampak sebelumnya.
Di Desa Babakan, jalan utama tertutup oleh material longsor, sehingga aksesnya terputus. Kerugian lebih lanjut juga terjadi ketika rumah warga mengalami kerusakan signifikan, bersama dengan sawah dan kolam ikan yang hanyut.
Budi mengungkapkan bahwa seluruh kejadian telah ditindaklanjuti dengan peninjauan lapangan untuk melakukan pendataan. Koordinasi lintas sektor dilakukan untuk memastikan langkah-langkah penanganan yang tepat bisa diterapkan segera.
Potensi Ancaman Cuaca Ekstrem di Masa Depan
BPBD juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi dalam waktu dekat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Larangan bagi masyarakat untuk beraktivitas di sekitar tebing dan bantaran sungai saat hujan deras sangat ditekankan untuk mengurangi risiko. Kesadaran akan bahaya ini menjadi kunci dalam meminimalkan dampak bencana yang mungkin timbul.
“Kami berharap informasi ini bisa menyebar luas sehingga masyarakat lebih waspada,” harap Budi. Keselamatan bersama menjadi prioritas utama dalam situasi seperti ini.
