Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan kekhawatirannya tentang pembatasan suporter Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ia menilai, keputusan tersebut dapat berdampak negatif terhadap dukungan yang seharusnya didapat oleh tim Garuda saat bertanding.
Dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, Erick menjelaskan bahwa kuota suporter yang ditetapkan sangat kecil, yakni hanya mencapai delapan persen dari total kapasitas stadion. Hal ini menjadi sorotan mengingat banyaknya pendukung setia yang siap mendukung timnya saat bermain di luar negeri.
Erick menyatakan, suporter di Saudi Arabia memiliki potensi besar untuk hadir, namun kuota yang rendah menjadi penghalang. Situasi ini memunculkan keprihatinan tentang seberapa jauh hal itu akan mempengaruhi motivasi dan semangat para pemain di lapangan.
Pentingnya Dukungan Suporter dalam Kesuksesan Timnas
Dukungan suporter dianggap sangat penting dalam kesuksesan sebuah tim di ajang bergengsi seperti Piala Dunia. Erick menekankan, suasana yang diciptakan oleh pendukung dapat memberikan dorongan mental yang kuat bagi pemain. Menghadapi dua laga penting, dukungan ini akan sangat berarti.
Timnas Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Arab Saudi pada 9 Oktober dan Irak pada 12 Oktober. Dalam konteks ini, suporter berperan sebagai elemen kunci yang dapat mempengaruhi hasil pertandingan. Keterbatasan jumlah suporter yang dapat hadir tentu akan mengurangi atmosfer yang diharapkan.
Erick menegaskan, meskipun pembatasan itu terjadi, PSSI akan terus berupaya menciptakan kondisi yang mendukung, termasuk dalam hal menjaga hubungan yang baik dengan otoritas lokal. Komunikasi yang baik dengan pihak terkait di Arab Saudi diharapkan dapat memfasilitasi dukungan lebih luas dari suporter.
Faktor Non-Teknis yang Mempengaruhi Laga Timnas
Erick juga menggarisbawahi betapa pentingnya faktor non-teknis dalam pertandingan. Ia percaya bahwa keadaan di luar lapangan, seperti dukungan dan suasana stadion, sangat berpengaruh terhadap penampilan tim. Oleh karena itu, PSSI perlu mempersiapkan segala hal dengan matang.
Selain dukungan suporter, Erick juga mencemaskan penunjukan wasit untuk pertandingan mendatang. Ia menilai bahwa wasit yang berasal dari Kuwait, negara yang memiliki hubungan dekat dengan Arab Saudi, bisa menjadi masalah. Hal ini menunjukkan pentingnya netralitas dalam kepemimpinan pertandingan untuk memberikan keadilan pada kedua tim.
Menanggapi hal ini, PSSI telah melakukan langkah-langkah proaktif dengan mengajukan protes resmi kepada FIFA dan AFC. Dengan menganggap bahwa penunjukan wasit yang tidak netral dapat merugikan tim, PSSI berkomitmen untuk memastikan bahwa faktor ini tidak mengganggu kinerja timnas.
Persiapan Tim untuk Menyongsong Pertandingan Penting
Menjelang dua laga krusial tersebut, pelatih Patrick Kluivert dan timnya telah melakukan persiapan intensif. Latihan dilakukan dengan fokus untuk meningkatkan performa tim di lapangan. Setiap pemain diharapkan dapat memberikan yang terbaik untuk negara, terlepas dari situasi yang ada.
Selain itu, manajemen tim juga tengah memantau kebugaran dan kondisi fisik para pemain. Mengingat pentingnya dua laga ini, kesehatan pemain menjadi prioritas utama. Tim medis bekerja sama dengan pelatih untuk memastikan semua pemain dalam kondisi optimal.
Dalam persiapan ini, komunikasi antara pemain dan pelatih juga sangat vital. Diskusi terbuka mengenai strategi dan pendekatan bermain di setiap laga menjadi bagian dari persiapan mental tim. Melalui pendekatan ini, diharapkan semua anggota tim bisa lebih siap menghadapi tantangan yang ada.
