Kini Saya Seniman Lebih Merdeka Tanpa Terbelenggu

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, yang akrab disapa SBY, mengungkapkan bahwa dirinya kini telah beralih dari dunia politik ke kehidupan sebagai seorang seniman. Ia menyampaikan pernyataan ini dalam orasi ilmiah yang disampaikan pada peringatan Dies Natalis ke-65 di sebuah institusi pendidikan ternama.

Dalam kesempatan tersebut, SBY menjelaskan bahwa ia merasa telah menjauh dari rutinitas politik dan kini lebih fokus pada bidang seni. Ia menjelaskan bagaimana perjalanan hidupnya membawanya kepada kebebasan mengekspresikan diri melalui seni.

Wawancara terkait dengan perkembangan baru dalam hidupnya itu dimulai saat Ketua Majelis Wali Amanat bertanya apakah ia akan menggunakan presentasi multimedia untuk orasinya. SBY dengan candaan menjawab bahwa ia sudah lama meninggalkan alat tersebut karena kini kehidupannya berbeda.

Perubahan Peran dari Politikus ke Seniman di Surabaya

SBY menceritakan pengalaman hidupnya yang baru dengan meresapi kegiatan melukis, bermusik, menulis puisi, dan novel. Sebelumnya, dalam kehidupan politiknya, ia dituntut untuk selalu mengikuti protokol yang ketat dan terkadang dapat membelenggu ekspresi pribadinya.

Menurutnya, menjadi seniman memberinya ruang untuk berkreasi tanpa batas. Ia merasa lebih merdeka dalam menyampaikan pikirannya dan tidak lagi terikat pada batasan-batasan yang ada dalam dunia politik.

Kebebasan tersebut membawa perubahan yang signifikan dalam pandangannya terhadap seni dan kehidupan. Melalui karya-karyanya, ia juga berharap bisa menyampaikan pesan yang positif kepada masyarakat.

Dampak Kreativitas terhadap Hidup dan Pandangan SBY

SBY menyatakan bahwa melalui seni, ia bisa menjalin hubungan yang lebih baik dengan dunia. Ia percaya bahwa setiap karya seni memiliki makna yang dalam dan bisa memicu diskusi yang konstruktif di kalangan masyarakat.

Kegiatan melukis, misalnya, tidak hanya menjadi sarana ekspresi baginya, tetapi juga menjadi terapi dalam menghadapi masa pensiun dari dunia politik. Ia merasakan kepuasan dan kebahagiaan yang tidak didapatkan ketika masih aktif berpolitik.

Melalui musik, SBY mendapati cara baru untuk berinteraksi dengan orang lain. Musik menjadi medium yang ia gunakan untuk berbagi perasaan dan ide dengan publik, menjadikannya lebih dekat dengan penggemarnya.

Melukis, Mengarang, dan Bermusik: Aktivitas yang Membebaskan jiwa

Di saat banyak yang beranggapan bahwa pensiun dari dunia politik bisa menjadi masa yang sepi, SBY justru menemukan banyak potensi baru dalam dirinya. Melukis memberikan keterampilan baru yang membuatnya lebih bahagia dan puas.

Selain melukis, ia juga aktif menulis puisi dan novel, yang mana merupakan bentuk ekspresi lain yang sangat berarti baginya. Melalui tulisan, ia mampu menyampaikan pemikiran dan pandanguannya terhadap isu-isu yang dihadapi masyarakat.

Melalui pengalaman ini, SBY menunjukkan bahwa pensiun bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan langkah baru menuju pengalaman dan pencapaian yang lebih luas di berbagai bidang.

Related posts