Pemerintah Kota Makassar mengambil langkah inovatif untuk memperbaiki layanan publik yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Inisiatif ini meliputi peluncuran Lontara+, sebuah sistem layanan online terintegrasi yang diharapkan dapat mempermudah akses berbagai layanan publik bagi warga.
Lontara+, atau “Layanan Online Terintegrasi Warga Makassar”, merupakan bentuk nyata dari komitmen Pemkot Makassar untuk menyediakan solusi digital yang efektif. Melalui platform ini, berbagai layanan publik yang sebelumnya terpisah kini dapat diakses secara lebih mudah dan langsung oleh masyarakat.
Integrasi Layanan Publik untuk Masyarakat Makassar
Pemkot Makassar di bawah pimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham meluncurkan inovasi yang mengintegrasikan 358 aplikasi layanan publik menjadi satu platform terpadu. Dengan fokus pada administrasi kependudukan, perizinan usaha, dan layanan publik lainnya, Lontara+ bertujuan untuk menyederhanakan proses yang ada.
Sistem ini mencakup berbagai layanan, mulai dari pengaduan infrastruktur, informasi kota, layanan pendidikan, hingga bantuan sosial. Inisiatif yang diambil bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi, serta mengurangi peluang terjadinya praktek korupsi dalam birokrasi.
Penyederhanaan aplikasi dan pengintegrasian layanan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Selain itu, proses administrasi yang lebih cepat dan transparan diharapkan akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.
Partisipasi Masyarakat dan Proses Pengembangan
Pengembangan Lontara+ melibatkan partisipasi luas dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar, pengusaha, dan ibu rumah tangga. Masukan yang diberikan oleh mereka sangat berharga dalam merumuskan fitur dan layanan yang paling dibutuhkan oleh warga. Hal ini membuat Lontara+ lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Wali Kota Munafri menekankan bahwa proyek ini bukan sekadar program jangka pendek. Menurutnya, Lontara+ merupakan investasi yang bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang tangguh dan dipercaya di masa depan.
Nama “Lontara+” juga memiliki makna mendalam, terinspirasi dari budaya lokal yakni aksara Lontara. Melalui nama ini, Pemkot berharap dapat menanamkan nilai-nilai budaya dalam ekosistem digital, sehingga pencapaian teknologi tidak mengabaikan akar budaya yang ada.
Keberlanjutan dan Dampak Jangka Panjang Lontara+
Dari segi keberlanjutan, Lontara+ dirancang untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dengan mengintegrasikan berbagai layanan publik dalam satu aplikasi, diharapkan pemrosesan informasi menjadi lebih efisien. Hal ini akan mendukung upaya Pemerintah Kota Makassar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, Lontara+ juga berkontribusi pada pembentukan citra Makassar sebagai kota modern yang berorientasi pada layanan publik. Melalui inovasi ini, Pemkot berharap dapat menarik lebih banyak investasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Penerapan Lontara+ diharapkan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia yang ingin melakukan transformasi digital. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan solusi yang bermanfaat bagi semua.
