Gyeongju, kota bersejarah di Korea Selatan, merupakan salah satu destinasi yang patut mendapat perhatian lebih. Kota ini, meskipun kurang dikenal dibandingkan Seoul atau Busan, memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa. Dalam beberapa hari terakhir, Gyeongju menjadi sorotan dunia berkat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi APEC yang melibatkan berbagai pemimpin negara. Ini menunjukkan bahwa kota ini memiliki peranan penting dalam konteks global yang lebih luas.
Gyeongju, yang terletak sekitar 50 kilometer utara dari Busan, memiliki banyak hal menarik untuk dijelajahi. Dengan keindahan alam dan warisan budayanya yang kaya, kota ini memang layak disebut sebagai “museum tanpa dinding.” Gyeongju bukan hanya sekadar destinasi wisata; ia menyimpan cerita dan sejarah yang terukir sepanjang masanya.
Dengan lebih dari 1,15 juta wisatawan mancanegara yang mengunjungi Gyeongju setiap tahunnya, kota ini menawarkan pengalaman yang unik bagi setiap pengunjung. Dari situs sejarah hingga festival budaya, ada banyak hal yang bisa dinikmati di sini. Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa saja yang bisa ditemukan di kota bersejarah ini.
Kekayaan Sejarah yang Melimpah di Gyeongju
Gyeongju merupakan bekas ibu kota Dinasti Silla, yang berdiri dari tahun 57 SM hingga 935 M. Selama periode itu, kota ini menjadi pusat politik dan budaya yang sangat berpengaruh di Korea. Banyak site historis yang telah dijaga dan dilestarikan hingga sekarang, menjadikannya tempat yang ideal untuk memahami sejarah Korea.
Salah satu situs tercolok adalah Tempat Pemakaman Taman Daereungwon, yang merupakan tempat tidur bagi raja-raja Silla. Dengan lebih dari 20 makam, pengunjung bisa melihat bagaimana pemakaman kerajaan dilakukan dengan berbagai perlengkapan mewah di dalamnya. Keberadaan situs ini mencerminkan betapa pentingnya tradisi dan kebudayaan Silla.
Selain itu, ada pula Candi Bulguksa yang terdaftar sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO. Candi ini adalah contoh terbaik arsitektur Buddha dan mencerminkan kebangkitan spiritual masyarakat pada masanya. Setiap sudut candi ini dipenuhi dengan simbolisme dan nilai filosofi yang mendalam.
Kota yang Hidup dengan Budaya dan Festival
Setiap tahun, Gyeongju menggelar berbagai festival budaya yang menarik banyak wisatawan. Festival Gyeongju, yang merayakan sejarah dan tradisi lokal, menjadi momen penting bagi penduduk setempat dan pengunjung untuk merasakan kebangkitan budaya. Festival ini menampilkan pertunjukan tari, musik, sampai bazaar yang menjajakan kuliner khas.
Bukan hanya itu, Gyeongju juga terkenal dengan perayaan Haenyeo, yang merayakan para wanita penyelam laut yang berani. Para penyelam ini dikenal sebagai haenyeo, yang menghabiskan waktu di laut untuk mengumpulkan makanan dan hasil laut. Festival ini memberikan wawasan yang dalam tentang kehidupan sehari-hari masyarakat lokal.
Budaya teh di Gyeongju juga sangat dikenal. Pengunjung berkesempatan untuk merasakan upacara minum teh tradisional yang menenangkan, menciptakan pengalaman spiritual tersendiri. Hal ini menjadi representasi nilai kehidupan masyarakat Korea yang menghargai kesederhanaan dan keharmonian dengan alam.
Pemandangan Alami yang Menyihir di Setiap Sudut
Tak hanya sejarah dan budaya, Gyeongju juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Pegunungan, danau, dan taman di sekitar kota menciptakan pemandangan yang menawan. Taman Nasional Gyeonseong adalah salah satu lokasi favorit bagi para pengunjung yang menyukai hiking dan petualangan alam.
Lautan yang menawan di sepanjang pantai Gyeongju memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati berbagai aktivitas akhir pekan. Para pengunjung dapat bersantai di pantai atau menjelajahi pesisir, menjadikan pengalaman yang berkesan. Keindahan alam dan faktor-faktor budaya yang menyatu begitu harmonis di kota ini.
Melihat senja yang memukau di pantai Gyeongju bisa jadi pengalaman yang tidak terlupakan. Dengan langit berwarna oranye dan refleksi cahaya di laut, menciptakan suasana romantis yang sempurna untuk pasangan atau bahkan untuk momen refleksi pribadi.
