Pada akhir Oktober 2025, Amazon mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 14 ribu karyawan korporatnya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan fokus pada investasi yang lebih strategis.
Beth Galetti, eksekutif senior di Amazon, menjelaskan bahwa PHK ini merupakan keputusan yang sulit namun perlu untuk mendorong keberlanjutan perusahaan. Proses ini akan membantu Amazon mengurangi birokrasi dan mengalihkan sumber daya ke area yang lebih produktif dan inovatif.
Sumber yang dekat dengan perusahaan menyebutkan bahwa karyawan yang terkena dampak memiliki waktu 90 hari untuk mencari peluang pekerjaan baru di dalam perusahaan. Meskipun pengurangan jumlah tenaga kerja ini menimbulkan kecemasan, tujuan utama Amazon adalah memastikan keberlangsungan jangka panjang perusahaan.
Pengumuman ini keluar tidak lama setelah CEO Andy Jassy mengisyaratkan pentingnya teknologi AI dalam meningkatkan efisiensi operasional. Dengan begitu, Amazon tampaknya bersiap untuk beradaptasi dengan perubahan yang lebih dramatis di industri.
Pada saat ini, meskipun Amazon masih berada dalam posisi keuangan yang kuat, keputusan untuk mengurangi tenaga kerja ini menunjukkan bahwa perusahaan tengah mengubah bagaimana mereka menjalankan operasional. Transformasi ini memiliki potensi untuk menggantikan banyak posisi dengan solusi teknologi baru.
Kelly Nantel, juru bicara perusahaan, menekankan bahwa meskipun AI menjadi bagian penting dari perubahan ini, hal itu bukan alasan utama di balik keputusan PHK. Ini menunjukkan bahwa Amazon tetap berkomitmen untuk mengelola transisi dengan hati-hati.
Selanjutnya, memo dari Galetti mengindikasikan bahwa Amazon masih memiliki rencana untuk melakukan perekrutan di area-area kunci pada tahun 2026. Namun, strategi peningkatan efisiensi ini dapat mengarah pada lebih banyak PHK di masa depan.
Sebelumnya, Amazon menjalani putaran PHK yang signifikan antara 2022 dan awal 2023, yang menyebabkan pemecatan sekitar 27 ribu karyawan. Langkah ini mencerminkan upaya perusahaan untuk mengintegrasikan otomatisasi dan teknologi baru dalam proses kerja.
Pandangan Strategis Amazon dalam Menghadapi Tantangan Bisnis
Dalam menghadapi tantangan yang terus berubah, Amazon menunjukkan bahwa mereka bertekad untuk beradaptasi dengan cepat. Dengan memanfaatkan teknologi baru, perusahaan berharap dapat bertahan di pasar yang semakin kompetitif.
Pentingnya transformasi digital menjadi jelas ketika melihat cara Amazon mengalokasikan sumber dayanya. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan alat-alat berbasis AI untuk mengoptimalkan operasi dan meminimalkan biaya.
Galetti menekankan bahwa langkah-langkah yang diambil bukan hanya untuk mengatasi situasi saat ini tetapi juga untuk mempersiapkan Amazon agar lebih tangguh di masa depan. Dengan pemasaran yang efisien, Amazon bertujuan untuk memastikan tidak hanya kelangsungan hidup tetapi juga pertumbuhan.
Perusahaan ini mengambil pelajaran dari pengalaman sebelumnya dan berusaha menghindari kesalahan yang sama. Kesadaran akan pentingnya inovasi mendorong Amazon untuk berinvestasi dalam teknologi yang bisa mendongkrak kinerja mereka.
Bukan hanya aspek finansial, tetapi juga budaya perusahaan menjadi pertimbangan utama dalam proses transisi ini. Amazon ingin memastikan bahwa perubahan ini tidak mengorbankan nilai-nilai dasar yang telah menjadi fondasi keberhasilannya.
Dampak Pengurangan Tenaga Kerja Terhadap Karyawan dan Struktur Perusahaan
PHK yang dilakukan Amazon jelas membawa dampak yang signifikan bagi para karyawannya. Banyak yang merasa cemas dan bingung mengenai masa depan pekerjaan mereka di perusahaan besar ini.
Tidak hanya karyawan yang terkena dampak, tetapi juga suasana kerja di sisa organisasi menjadi tercemari. Keputusan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja dapat memicu ketidakpastian dan merusak morale di kalangan karyawan yang tersisa.
Pada saat yang sama, ada juga karyawan yang melihat ini sebagai kesempatan untuk mencari posisi baru yang lebih cocok. Seringkali, perubahan seperti ini bisa menjadi titik awal bagi mereka untuk menemukan jalur karir yang lebih baik.
Struktur organisasi Amazon juga harus beradaptasi dengan perubahan ini. Dengan adanya PHK, peran-peran penting perlu diisi oleh individu yang tepat untuk menjaga kesinambungan operasional.
Dengan membuka peluang untuk perekrutan di masa depan, Amazon berusaha menyesuaikan sumber daya manusianya dengan kebutuhan bisnis yang berubah. Melalui pendekatan ini, mereka berharap untuk tetap menjadi pemimpin di industri yang sangat kompetitif.
Transformasi Teknologi dan Peralihan ke Era AI
Kemajuan teknologi telah mengubah cara perusahaan beroperasi. Amazon, yang dikenal dengan inovasi, kini berfokus pada penerapan AI untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Transformasi ini menciptakan tantangan sekaligus peluang. Perusahaan harus mempersiapkan karyawannya untuk beradaptasi dengan teknologi baru agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman.
AI bukan hanya alat baru, tetapi juga merupakan bagian dari paradigma yang lebih besar dalam dunia bisnis. Dengan memanfaatkan AI, Amazon berharap dapat mengurangi biaya dan meningkatkan kecepatan pelayanan.
Penerapan teknologi ini mengharuskan perusahaan untuk mengubah cara mereka berpikir tentang sumber daya manusia. Beberapa posisi mungkin hilang, tetapi yang lain akan muncul, menciptakan ekosistem kerja yang baru.
Di lain pihak, perlu ada kebijakan yang memastikan bahwa penggantian tenaga kerja dengan teknologi tidak memicu ketidakpastian sosial. Perusahaan harus mencari cara untuk mendukung karyawan dalam masa transisi yang akan datang.
