Walker Akui Kesalahan Tinggalkan Man City

Kyle Walker, mantan kapten Manchester City, saat ini merasa menyesal atas keputusan yang diambilnya untuk meninggalkan klub pada Januari 2025. Ia mengungkapkan, seharusnya ia tetap bertahan di Man City saat tim tengah berjuang di berbagai kompetisi.

Pemain asal Inggris ini memutuskan untuk pindah ke AC Milan dengan status pinjaman karena kesulitan dalam mendapatkan tempat di tim inti Man City. Keputusan ini diambil di tengah tekanan untuk bersaing dengan pemain-pemain muda di posisi yang sama.

Walker mengakui bahwa saat itu ia merasa dihadapkan pada pilihan sulit. Dengan posisi yang mulai terancam oleh kehadiran Matheus Nunes dan Rico Lewis, ia merasa dorongan untuk bermain di level tertinggi mengalahkan segalanya.

Patah Hati Meninggalkan Tim Lama yang Dikenal dan Dicintai

Keputusan Walker untuk pindah menjadi satu momen yang penuh konflik batin. Meskipun mendapatkan tawaran menarik dari AC Milan, ia tidak dapat menghindar dari rasa kehilangan akan ikatan yang telah dibangunnya dengan Man City.

Dalam sebuah wawancara, Walker menjelaskan bahwa perasaannya campur aduk saat mengenang momen-momen indah bersama rekan setim. Ia merasa seharusnya berdiri di sebelah mereka saat tim harus melewati masa-masa sulit.

“Saya seharusnya berada di sana untuk mendukung tim saya,” katanya dengan nada menyesal. Walker berpendapat bahwa keputusannya mungkin didorong oleh egoisme, keinginan kuat untuk bermain, dan rasa ketidakpuasan ketika hanya menjadi penonton.

Refleksi dan Pembelajaran dari Keputusan yang Diambil

Walker berusaha untuk tidak memandang keputusannya sebagai hal yang sepenuhnya negatif. Ia menyadari bahwa di dunia sepak bola, kesempatan untuk bermain tidak selalu datang dengan mudah, dan ia memiliki ambisi kuat untuk membuktikan kemampuannya.

“Tidak ada yang ingin duduk di bangku cadangan,” tegasnya. Ia merasakan bahwa ia masih mempunyai potensi untuk bersinar dan menunjukkan performa terbaiknya di lapangan, meskipun harus pergi dari tempat yang telah memberinya banyak kenangan indah.

Di AC Milan, ia berharap bisa mendapatkan pengalaman baru dan tantangan yang memotivasi dirinya untuk meningkatkan permainan. Pada saat yang sama, ia tidak bisa menghindar dari nostalgia akan masa-masa yang dihabiskan di Manchester City.

Hubungan dengan Rekan Setim dan Pengalaman di Manchester City

Selama menjadi bagian dari Manchester City, Walker telah menjalin hubungan erat dengan banyak rekan setimnya. Ia menyebut mereka sebagai bagian dari keluarganya dan merasa berkewajiban untuk tetap bersama mereka dalam setiap perjuangan.

“Menjadi kapten kluba berarti lebih dari sekadar memimpin di lapangan,” lanjutnya. Walker menggambarkan bahwa peran ini melibatkan tanggung jawab untuk mendukung kolega timnya dalam setiap langkah dan tantangan yang dihadapi tim.

Ia merasa bangga atas pencapaian yang diraih saat berseragam Man City, namun ia juga harus beradaptasi dengan realitas baru di klub yang berbeda. Perasaan campur aduk tersebut menambah nuansa pada perjalanan kariernya yang terus berkembang.

Related posts